Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Kehilangan Gelar Juara (2) 



Kehilangan Gelar Juara (2) 

0Ketika kerumunan di belakangnya mulai membubarkan diri dan cukup ramai. Lu Jingzhi melingkarkan lengannya di bahu Guan Baobei untuk melindunginya dan menyandarkan ke dalam pelukannya. Kemudian, wanita itu meninju perutnya lagi tanpa ampun.      
0

Lu Jingzhi mendengus, "Tidakkah kamu mempunyai hati nurani sebagai seorang wanita!"      

Guan Baobei mendengus dengan marah, "Siapa suruh kamu mengambil keuntungan dariku!"      

"Wanita vulgar sepertimu, siapa lagi yang mau menginginkanmu selain aku?" Nada suara Lu Jingzhi terdengar sangat jijik.      

Guan Baobei tertegun sejenak, kemudian dia meninju Lu Jingzhi lagi, tetapi kali ini Lu Jingzhi berhasil memegang tangannya dan dengan tegas menolak untuk melepaskannya.      

Guan Baobei berjuang beberapa kali tapi tidak berhasil, jadi dia hanya bisa menyerah dan memelototi pria itu, "Bahkan jika tidak ada yang menginginkanku, aku tidak menginginkanmu barang bekas sepertimu!"      

Lu Jingzhi mengerutkan kening, tidak merasa kesal dan berkata pelan, "Apakah itu barang bekas atau tidak, kamu dapat mengeceknya sendiri."      

Wajah Guan Baobei memerah dan dia melepaskan tangan Lu Jingzhi dengan paksa.      

Chi Xia yang berdiri di tempat penonton, melihat Qiao Mu sedang bersiap turun panggung, dia melangkahkan kakinya dan berjalan ke sana. Kebetulan ada banyak orang yang pergi meninggalkan tempat dan Chi Xia terdorong mundur ketika baru melangkah dua langkah oleh orang banyak.      

Kemudian dia secara tidak sengaja menabrak seseorang dan orang di belakangnya berdiri diam tak bergerak, menangkap tubuhnya yang tidak stabil.      

Chi Xia dengan cepat berbalik sambil meminta maaf.      

Tepat ketika dia berbalik, dia melihat wajah Su Chen. Ttertegun sejenak, lalu segera mundur selangkah dan menjauhkan diri darinya.      

Merasakan tatapan pria itu menatapnya, dia menurunkan matanya dan tidak tahu harus berkata apa.      

Hal yang paling canggung adalah ketika kita bertemu lagi dengan seseorang namun tidak bisa memperlakukan pihak lain sebagai orang asing, tetapi juga tidak bisa memperlakukan pihak lain sebagai orang yang dikenal, inilah yang membuat Chi Xia bingung.      

Ketika Chi Xia hendak pergi, tiba-tiba ada sebuah kekuatan di belakangnya mendorongnya. Dia yang dalam keadaan tidak siap dan kepalanya membentur dada Su Chen. Membuatnya yang ingin menjaga jarak, justru menjadi tidak bisa bergerak.      

Kerumunan itu penuh sesak, tetapi tubuh Su Chen berdiri di sana sekokoh Gunung Tai yang sama sekali tidak tergoyahkan.      

Su Chen menundukan kepala untuk melihat wanita yang berada di depan dadanya, wanita itu mencoba untuk berdiri teguh, tetapi kebetulan tempat mereka berdiri ada banyak orang yang lalu lalang.      

Setelah beberapa saat, orang-orang sudah lewat, Chi Xia kemudian berdiri tegak, mengangkat kepalanya dan memandang Su Chen dengan malu, "Terima kasih."      

Su Chen meliriknya dengan ringan, matanya yang dalam tidak bisa memancarkan emosinya, detik berikutnya dia langsung berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.      

Chi Xia berdiri di tempat dengan bodoh, menatap punggung pria yang pergi dengan linglung.      

Lagi-lagi Chi Xia melihat Su Chen yang berbalik pergi, ini jelas yang dia inginkan, menganggap pria itu sebagai orang asing dan menjaga jarak, tetapi entah kenapa ada rasa yang tidak bisa dijelaskan di hatinya.      

Chi Xia melihat ke punggung pria itu untuk waktu yang lama sebelum menarik kembali pandangannya, ketika dia melihat ke panggung T lagi, Qiao Mu sudah tidak ada di sana.      

Di belakang panggung, KEY melemparkan dokumen di tangannya ke atas meja dan melirik Qiao Mu, "Katakan, ada apa?"      

"Tuan KEY, bukankah seharusnya kamu yang perlu memberikan penjelasan padaku?" Qiao Mu langsung berkata tanpa basa-basi.      

"Penjelasan? Penjelasan apa? Aku justru ingin kamu yang memberikan penjelasan padaku. Mengapa putaran terakhir karyamu tidak sebaik putaran pertama? Apakah kamu tidak berharap untuk memasuki babak terakhir, jadi set karya terakhir hanya untuk membodohi orang?"      

Meskipun KEY tidak egois, harapannya untuk Qiao Mu masihlah sangat tinggi. Gadis ini sangat memiliki passion dalam desain dan KEY berpikir pasti Qiao Mu-lah juaranya.      

Namun dia tidak menyangka bahwa performanya di babak terakhir tidak terlalu memukau, yang membuatnya sedikit kecewa.      

KEY benar-benar menunjukan raut tidak habis pikir dan membuat Qiao Mu akhirnya langsung meletakkan gambar desainnya itu tepat di depan KEY, "Tuan KEY, Ning Tongtong mencuri karya ini dariku dan draft karya desain ini hanya aku kirimkan kepadamu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.